Cerita Fantasi

KISAH PUTRI ELLISA

oleh: Anna Mayta

Dahulu di suatu kota hiduplah sebuah keluarga yang kaya raya,mereka mempunyai tanah yang luas, peternakan domba yang tak sedikit jumlahnya dan lain  sebagainya karena itulah keluarga tersebut sangat terkenal hingga kota sebelah. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak perempuannya yang bernama Putri Ellisa mereka memberi anaknya dengan nama depan putri karena mereka berharap anaknya akan tumbuh bagai seorang putri raja yang cantik dan dihormati oleh semua orang dan benar pada kenyataannya Putri Ellisa tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik,berkulit putih dan memiliki senyum yang sangat indah hingga semua orang yang baru pertama melihatnya akan langsung menyukainya Tetapi yang sudah mengetahui sifat Putri Ellisa banyak yang menyayangkan sifatnya tersebut.  Tak sedikit juga yang  tidak menyukai  Keluarga tersebut karena sombong dan angkuh.

Begitupun  dalam kesehariannya keinginan mereka semua harus dituruti apabila ada yang melanggar akan mendapatkan hukumannya. Sehingga penduduk sekitar mau tidak mau harus tetap tunduk dan patuh karena tak sedikit penduduk yang menggantungkan mata pencahariannya kepada keluarga tersebut dengan menjadi pekerja yang mengurus usaha mereka.

Pada suatu hari Putri Ellisa mendengar kabar bahwa di kota sebelah didalam hutannya terdapat sebuah sungai yang mengalir yang airnya sangat jernih dan apabila seseorang yang meminum atau sekedar membasuh wajahnya dengan air tersebut apabila perempuan akan menjadi semakin cantik dan awet muda, sama halnya jika laki-laki yang melakukannya akan menjadi semakin tampan dan awet muda juga. Putri sangat penasaran dan ingin tahu tentang kebenaran cerita tersebut, kemudian Putri Ellisa memanggil seseorang yang ia percaya untuk memberitahu dimana letak sungai tersebut secara jelas.

Setelah ia merasa informasi yang ia peroleh dirasa cukup untuk mengantarkannya ke tempat tersebut, ia meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk pergi kesana.

Pada awalnya Putri Ellisa tidak mendapatkan izin dari orang tuanya karena Putri Ellisa akan pergi ke tempat itu seorang diri, setelah Putri Ellisa meyakinkan kedua orangtuanya bahwa ia akan baik-baik saja walaupun pergi ke hutan seorang diri akhirnya dengan berat hati kedua orang tua Putri Ellisa melepaskan Putri Ellisa untuk pergi ke hutan yang terdapat air ajaib tersebut.

Ke esokan harinya Putri Ellisa dan seluruh pekerja di keluarga tersebut sibuk menyiapkan perlenglengkapan yang akan dibawa Putri Ellisa untuk pergi ke hutan.

Sepanjang perjalanan Putri Ellisa membayangkan tempat yang akn ditujunya tersebut. Sesampainya Putri Ellisa di hutan ia sibuk memandangi di sekelilingnya karena ia belum menemukan air yang ditujunya tersebut. Alangkah bahagianya hari ini pikir Putri Ellisa.

Sesampainya di hutan, Sebelum Putri Ellisa menemukan air yang sangat jernih itu ditengah perjalanannya ia bertemu dengan seorang nenek yang terlihat sangat kumal dan lusuh, Putri Ellisa sempat heran mengapa di tengah hutan yang sepi ini terdapat seorang nenek kemudian ia kembali berfikir mungkin nenek tersebut juga sedang mencari air sama seperti dirinya.

Belum selesai ia memikirkan keberadaan nenek tersebut ia sudah di kejutkan karena tiba-tiba nenek itu berdiri lalu berjongkok dihadapannya dan mencoba meraih tangan Putri Ellisa, seketika Putri Ellisa mencoba menghindarinya dan nenek itu berkata.

“Gadis yang cantik maukah kau menolong nenek yang tak berdaya ini, nenek lapar nak?”.

 “ jangan mendekat. Nanti bajuku kotor! dan tidak,aku tidak mau menolongmu, siapa kau aku harus menolongmu!”.

 “tidakkah kau kasihan padaku nak?”

“tidak sama sekali. Pergi kau nenek tua melihatmu aku merasa jijik”.

Nenek itu pergi dengan perasaan kecewa. Tetapi sebelum ia pergi nenek itu berkata pada Putri Ellisa

“kau sombong sekali gadis cantik, kau tidak mau menolong sesama padahal kau punya segalanya tapi kau dan keluargamu terlalu kikir. Kau dan keluargamu akan hancur dan setiap kau berucap akan keluar bau yang tidak sedap dari mulutmu. Ingatlah gadis cantik selama kesombongan itu masih melekat pada kau dan keluargamu, kau tidak akan pernah hidup bahagia. Dan satu hal lagi air yang jernih itu tidak ada si sini”.

Putri Ellisa hanya terdiam ia seakan terhipnotis oleh kata-kata yang diucapkan nenek tersebut.

“dia hanyalah seorang nenek tua, apa hebatnya. Dia mungkin marah karena aku tak membagi makananku padanya”. Ucap Putri Ellisa.

Hari hampir gelap tetapi Putri Ellisa belum menemukan air yang jernih yang ada di sungai hutan ini. Karena ia merasa lelah ia memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya.

Sesampainya ia di rumah entah  apa yang terjadi rumahnya hancur lebur dan kedua orangtuanya terlihat sangat sedih.

Seketika Putri Ellisa teringat  akan perkataan nenek di hutan tersebut, ia baru menyadari bahwa nenek itu ternyata seorang peri yang sedang mengujinya.

Putri Ellisa dan keluarganya setelah kejadian tersebut mereka dikucilkan oleh penduduk sekitar terutama Putri Ellisa, karena penduduk mengira Putri Ellisa terkena kutukan dan akan membawa kesialan di kota tersebut.

Hari demi hari dilalui oleh keluarga tersebut dengan penuh penderitaan. Dengan perasaan ragu Putri Ellisa menceritakan kejadian yang ia alami selama di hutan untuk mencari air yang jernih itu. Betapa terkejutnya kedua orangtua mendengar cerita anaknya itu.

Karena orangtua Putri Ellisa sangat iba melihat keadaannya Putrinya tersebut Seketika itu keluarga tersebut berfikir untuk bersikap lebih baik kepada orang lain dan menerima takdir yang harus mereka jalani meskipun sangat berat dan menyedihkan.

Putri Ellisa menjadi lebih ramah, rajin dan mau bekerkja keras untuk membantu kedua orangtuanya. Kedua orangtua Putri Ellisa tak jauh beda dengan Putri Ellisa mereka juga bekerja keras, lebih ramah, suka menolong sesama dan lain-lain.

Melihat sikap keluarga tersebut semakin hari berubah semakin baik, tak sedikit penduduk yang iba melihat keluarga tersebut dan akhirnya mau membantu dan memaafkan keluarga tersebut.

Putri Ellisa sangat senang melihat itu semua, meskipun kesedihan sering sesekali menghampirinya karena ia belum bisa berkomunikasi dengan orang lain karena bau mulutnya itu.

Akan tetapi hal itu hilang seketika melihat kehidupan keluarganya yaitu kedua orangtuanya menjadi lebih rukun dibandingkan kehidupan mereka yang dulu, meskipun kehidupan mereka yang dulu tidak pernah kekurangan seperti sekarang ini.

Siang hari yang cerah tanpa disadari oleh keluarga Putri Ellisa muncullah sorang bidadari yang tersenyum manis melihat keluarga itu, ia berkata:

“Putri Ellisa aku akan mencabut hukuman yang kuberikan untukmu dulu, sekarang hiduplah dengan bahagia”.

Keesokan harinya, Putri Ellisa sangat senang karena ketika ia berbicara dengan kedua orangtuanya mulutnya tidak lagi mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Kedua orangtuanya pun ikut berbahagia karena kutukan yang ada dalam diri anaknya sudah hilang, mereka pun tak lupa bersyukur kepada Tuhan untuk semua yang terjadi selama ini dan penduduk yang mendengarnya pun semua ikut berbahagia.

Sekarang meskipun kehidupan yang mereka lalui sangat jauh berbeda dengan yang dulu, sekarang tak ada makanan yang berlimpah, tak ada pelayan yang siap melayani mereka kapanpun dan sekarang rumah yang mereka tinggali sangat sederhana, makanan yang ingin mereka makan harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Akan tetapi, kehidupan sekarang mereka rasakan jauh lebih bermakna dan tentram yang belum pernah mereka rasakan di kehipan sebelumnya, merka merasa lebih di hormati dengan tulus oleh orang lain.

Kekayaan bukanlah segalanya, kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Dan akhirnya benar apa yang dikatakan oleh peri hari-hari yang mereka lalui penuh dengan kebahagiaan meskipun mereka hanya tinggal didalam rumah yang sederhana dan makanan yang seadanya, tetapi itu jauh lebih baik dari kehidupan sebelumnya yang mereka lalui.

Sekian