Selamat Datang di Blog Anna

Pages

lari

lari

Rabu, 18 Desember 2013

LAPORAN GEOSPASIAL PESISIR PARANGTRITIS

14 Desember 2013
Di Indonesia, khususnya Yogyakarta terdapat laboratorium alam yang indah yaitu berupa gumuk pasir yang berada di wilayah pantai selatan tepatnya di daerah parangtritis. Gumuk pasir di wilayah ini merupakan gumuk pasir satu-satunya yang ada di wilayah Asia Tenggara. Gumuk pasir merupakan gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin.
Sehingga pemerintah kota Yogyakarta mendirikan laboratorium Geospasial pesisir Parangtritis yang bertujuan untuk melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya, Pesisir dan Laut untuk pengembangan IPTEK, berbasis informasi geospasial, untuk melestarikan gumuk pasir, serta fasilitas dan sarana agar masyarakat mengenal wilayah pesisir. Di tempat ini  akan dijelaskan tentang fenomena gumuk pasir. Di sana juga ada receiver satelit NOAA yang mampu memetakan potensi ikan di Laut Selatan.
Bentuk laboratorium geospasial sendiri memiliki arti pada setiap bangunannya, pada bagian laboratorium yang berbentuk kerucut diibaratkan sebagai gunung merapi, lorong panjang di laboratorium geospasial pesisir parangtritis itu sendiri diibaratkan sebagai kali/sungai opak dan pada museumnya itu sendiri diibaratkan sebagai Parangtritis. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah kita saat mengingat proses gumuk pasir terbentuk.
Laboratorium Geospasial pesisir Parangtritis sekarang dikelola oleh Fakultas Geografi UGM, pemerintah kabupaten Bantul, dan Badan Informasi Geospasial itu sendiri.
Gumuk pasir ini terbentuk di Parangtritis itu sendiri karena proses alam yang unik, komplek dan langka, karena posisi pantai terbuka terhadap laut lepas dengan tiupan angin kencang setiap waktu, karena ada sumber materi pasir yang berlebihan dari daerah hulunya berupa pasir vulkanik terbawa oleh system sungai ke muara, karena pengaruh “site” geografi wilayah yakni wilayah pesisir dan ada bukit kapur (kars) dengan lereng curam/terjal.
Selain itu gumuk pasir terbentuk karena di Yogyakarta memiliki gunung yang masih aktif, yakni Gunung Merapi. Gunung Merapi secara berkala mengeluarkan materialnya dari perut bumi dan material ini terbawa oleh arus sungai opak. Material material ini dari gunung mulanya masih  berukuran besar.akan tetapi karena terbentur atau karena arus sungai ataupun sesuatu yang lain,maka material ini terpecah pecah dan hancur menjadi pasir. Di muara,material ini seharusnya menumpuk menjadi delta, tetapi karena ombak laut yang sangat besar di laut selatan,maka pasir pasir tersebut terangkat ke pantai.Dan sesampainya di pantai,lalu pasir itu terdorong ke daratan karena angin laut,inilah proses terbentuknya sand dunes di pantai Parangtritis.
Di sepanjang lorong Geospasial terdapat tulisan yang membagi Gumuk pasir tersebut menjadi beberapa bentuk yaitu:
A.    Gumuk pasir tipe sabit (Barchan) terbentuk pada daerah yang terbentuk pada daerah yang terbuka atau tidak memiliki barrier, besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibanding kemiringan yang membelakangi angin.
B.     Gumuk pasir tipe Parabolic berkebalikan dari tipe Barchan, yaitu kemiringan lereng yang menghadap arah angin lebih curam, akibat banyak penghalang seperti pepohonan.
C.     Gumuk pasir melintang (Transverse) terbentuk pada daerah tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasir, serta bentuk gumuk pasir ini menyerupai ombak dengan arah tegak lurus terhadap angin.
D.    Gumuk pasir tipe memanjang (Longitudinal), yaitu gumuk pasir yang berbentuk lurus sejajar dengan arah angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapat celah diantara bentukan gumuk pasir awal.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah!
Dan di dalam laboratorium Geospasial itu sendiri juga terdapat beberapa syarat pembentukan gumuk pasir:
a.       Pantai landai,
b.      Tersedia pasir sebagai pemasok material,
c.       Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat,
d.      Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar,
e.       Ada perbedaan tegas antara musim kemarau dengan musim hujan.
Gumuk pasir dari tahun ke tahun mengalami pergeseran dan semakin berkembangnya Zaman dan pergeseran waktu banyak orang yang tidak peduli dan tidak mau tahu bagaimana proses terbentuknya gumuk pasir sehingga bisa seindah dan seluas itu. Padahal kita semua harus menjaga dan melestarikan gumuk pasir tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar